Rahasia Dibalik Naik Turun Harga

Harga yang naik turun ketika ini khususnya di bulan Oktober 2011 yang penurunan dan kenaikanya sangat tajam, tetapi apakah ini ilusi atau realita ? Mengapa aku pertanyakan hal tersebut ? Karena ibarat yang pernah aku singgung ditulisan aku sebelumnya bahwa bank-bank sentral di seluruh dunia dengan dikomandoi oleh IMF “Tidak Ingin melihat harga naik” bahkan boleh dibilang IMF berserta sekutunya “Memerangi ”.
Bahkan kesaksian ini pun pernah diungkapkan oleh Ferdinand Lips seorang Swiss Banker yang bahkan sempat mendirikan bank sendiri menggunakan namanya, Lips yakni orang yang sangat tahu seluk beluk permainan terhadap emas dunia, dimana didalam buku “Gold Wars” Lips mengungkapkan, “Dengan pertolongan pemerintahan-pemerintahan dunia, di tahun 1990-an, perang terhadap emas memasuki fase yang sangat destructive. Bank-bank central menjual atau meminjamkan emasnya untuk menghancurkan harga emas”.
Mungkin banyak orang yang percaya dan banyak juga yang tidak percaya dengan yang diungkapkan Lips tersebut tetapi Kitco sekarang sudah mulai menampilkan fitur data-data kenaikan harga dan komoditi lainya berdasarkan dua faktor besar yaitu :
1.       Karena penguatan nilai tukar US$ dan,
2.       Karena pengaruh supply & demand.
Dan kenaikan atau penurunan harga emas total merupakan kombinasi keduanya, dengan demikian sekarang kita bisa melihat “Apakah harga benar-benar TURUN 2.3 ?” ketika penutupan perdagangan jumat kemarin tanggal 28 Oktober 2011.
Nixon Shock) dimana semenjak ketika itu praktis tidak ada satu uang-pun di dunia yang dikaitkan dengan emas kecuali Swiss, bahkan Swiss pun hanya bertahan hingga tahun 1992 alasannya yakni bergabung dengan IMF. IMF berserta sekutunya melaksanakan perang tehadap , alasannya yakni emas merupakan barometer standar yang dengan mudah dapat mendeteksi bila ada yang salah dalam system keuangan yang ada di dunia dan para otoritas keuangan dunia tentu tidak suka kesalahannya mudah dibaca hanya dengan melihat harga emas. Mekanisme pasar kaitanya dengan naik turunya harga emas dunia dapat dijelaskan ibarat dibawah ini.
Ketika US$ menguat maka diperlukan lebih sedikit US$ untuk membeli komoditi ,misalkan membeli emas seberat 1 Oz pada tanggal 28 Oktober 2011 cukup dengan uang sebesar US$ 1,743 sedangkan jikalau US$ melemah artinya diperlukan lebih banyak US$ yang harus dikeluarkan untuk membeli komoditi dengan jumlah yang sama misalkan kita ambil pola membeli emas 1 Oz pada tanggal 5 September 2011 diperlukan uang sebesar US$ 1,895. Harga semua komoditas ditentukan dengan US$ ibarat emas, ini bersama-sama bukan harga emasnya yang berubah tetapi merupakan refleksi dari seberapa banyak uang US$ yang dikeluarkan untuk membeli emas akhir menguat atau melemahnya US$. Bahkan hampir dipastikan selama krisis berlangsung naik turunya harga emas sebagian besar dipengaruhi oleh perubahan nilai tukar US$ khususnya dalam tahap ke 3 krisis.
Faktor kedua, dalam harga emas yakni peningkatan supply atau demand  didalam mekanisme pasar yang sebenarnya. Jika harga emas naik tidak hanya dalam dolar AS, tetapi juga dalam Euro, Pound Sterling, Yen Jepang, dan mata uang besar lainya, maka kita tahu bahwa usul emas sedang tinggi dan itu benar-benar menaikan harga emas. Jika harga emas lebih tinggi dalam dolar AS sementara pada ketika yang sama lebih murah di setiap mata uang lain, maka kita dapat menyimpulkan bahwa dolar AS telah melemah, dan artinya emas telah benar-benar kehilangan nilai dalam semua mata uang lainnya. Tetapi alasannya yakni harga emas dilihatnya dalam US$ maka kenaikan harga emas hanyalah merupakan "ilusi harga emas" menjadi lebih mahal bukan alasannya yakni peningkatan permintaan.
Untuk mengetahui hal tersebut, apakah harga emas turun dipengaruhi oleh menguatnya nilai tukar US$ atau alasannya yakni supply emas yang berlebihan (normal trading), kini sangat mudah melihatnya alasannya yakni disajikan dalam fitur gres Kitco.com.  Sebagai pola turunya harga emas sebesar -2.3 pada penutupan tanggal 28 Oktober 2011 kemarin, terlihat bahwa penurunan ini diakibatkan oleh besarnya penguatan nilai tukar US$ yang berdampak pada penurunan emas tersebut, alasannya yakni kalau dilihat dari usul emas dunia masih cukup besar. Tetapi alasannya yakni penurunan harga emas akhir penguatan US$ sebesar -3.30 sedangkan kenaikan harga emas akhir tingginya usul (normal trading) hanya bisa menaikan harga emas sebesar +1.00 maka secara keseluruhan harga emas turun sebesar – 2.30 ibarat yang terlihat dalam tabel diatas.
Dari uraian tersebut kita bisa melihat hanya ada dua pihak, yaitu system uang yang adil berbasis dan system uang yang destructive yang berbasis uang kertas yang diwakili US$.  Hati kecil kitalah yang bisa menjawab, system yang mana yang seharusnya kita pilih ? Makara urutan terbaiknya yakni ‘simpanlah dalam bentuk asset komoditi’ (merepresentasikan sektor riil), kalau alasannya yakni satu dan lain hal susah atau belum bisa menyimpan aset ril alasannya yakni susah menyimpanya misal kalau kita mau menyimpan beras agak repot alasannya yakni butuh gudang yang cukup besar,  maka pertahankan asset Anda dalam satuan emas yang mudah disimpan semoga tidak ikut karam bersamaan dengan tenggelamnya mata uang US$ dan banyak sekali mata uang kertas lainnya. Biarkan hasil jerih payah selama anda bekerja disimpan “dibulirnya” yaitu , “Yusuf berkata, ‘supaya kau bertanam tujuh tahun (lamanya) sebagaimana biasa, maka apa yang kau tuai hendaklah kau biarkan dibulirnya (tangkainya) kecuali sedikit untuk kau makan’. Kemudian sesudah itu akan datang tujuh tahun yang amat sulit, yang menghabiskan apa yang kau simpan untuk menghadapinya (tahun sulit), kecuali sedikit dari (bibit gandum) yang kau simpan”. (surat Yusuf ayat 47-48).  Maha Benar Tuhan dengan segala firman NYA.


Sumber http://gdcirebon.blogspot.com

0 Response to "Rahasia Dibalik Naik Turun Harga"

Posting Komentar