12 Alasan Mendasar Investasi

Sejak awal diluncurkanya blog ini, saya coba memberikan hal-hal terkait emas dan investasi emas. Adanya teknologi internet sangat membantu dalam membuatkan pandangan gres yang hendak saya sampaikan khususnya data-data terkait emas dan data-data moneter yang ada kaitanya dengan emas.
Dalam goresan pena ini saya coba sarikan (bukan terjemahan murni ) tetapi saya hanya mengambil die-idenya saja, goresan pena yang disusun oleh The Gold Report 65 Team dengan judul “Investing in Gold 2011” yang goresan pena lengkapnya bisa anda klik pada judul tersebut. Karena disusun berdasarkan skala pasar emas dunia, maka alasan yang disampaikan ialah yang terkait “mengapa harga emas dunia akan terus naik”.
kehancuran US$” bahkan hingga saya tulis dongeng imaginer “pembubaran uang dolar Amerika” serta banyak goresan pena di blog ini mengaitkan emas dengan US$ yang pada intinya, US$ secara fundamental dan teknikal sudah sangat lemah sehingga dapat “jatuh” secara dramatis. Bahkan kondisi demikian kalau melihat Rupiah menguat terhadap dolar Amerika sudah hampir 2 bulan ini bersama-sama suatu bukti dan mengambarkan kondisi yang dijelaskan diatas, kecuali memang pemerintah Indonesia sendiri yang mengehndaki Rupiah melemah terhadap dolar AS menyerupai yang sering dibahas di media masa karena, Indonesia lebih senang Rp melemah terhadap dolar AS supaya barang ekspor Indonesia bisa bersaing di pasar global alasannya ialah seperti barang Indonesia harganya murah. Oleha alasannya ialah itu, sebagai langkah awal yang harus kita ambil dalam menyikapi kondisi tersebut maka memilih investasi dalam bentuk benda positif (tangible asset) khususnya benda yang sangat istimewa yaitu , dimana dalam kondisi krisis akan harganya akan naik sangat signifikan menyerupai yang pernah saya bahas dalam blog ini.
2.          Peningkatan Permintaan Investasi Emas
Banyak andal percaya bahwa ketika masyarakat dunia sadar perihal “Emas ialah Uang yang sesungguhnya” serta merupakan cara investasi retail yang paling aman, maka otomatis akan beralih ke dan meninggalkan atau mengalihkan investasi yang selama ini banyak yang mempercayakanya kepada uang kertas (tabungan, deposito, dll) serta produk investasi financial lainya yang berbasis uang kertas, yang jadinya terjadi peningkatan undangan emas untuk investasi.
3.          Merosotnya Kondisi Keuangan Amerika
Fiskal gap negara Amerika Serikat untuk dimasa depan (jatuh tempo tahun 2008-2030) mencapai US$ 76 Trillion (76.000.000.000.000 US$ = Rp. 706.800.000.000.000.000 tujuh ratus enam ribu delapan ratus triliun rupiah). Kebutuhan anggaran belanja dimasa depan tidak sebanding dengan pemasukan pajak dari masyarakat Amerika.  Sejak tahun 2001 Amerika telah menghabiskan lebih dari US$ 800 Billion (milyar) untuk perang melawan teroris, Irak, Afganistan dan negara-negara lainnya. tahun 2008 anggaran sekitar US$ 200 Billion untuk biaya perang Irak ditambah dengan anggaran rutin belanja militernya rata-rata sebesar US$ 500 Billion /tahun dan terus naik. Defisit neraca perdagangan hingga 800 billion US$ pertahun. Dan kondisi demikian sepertinya akan terus berlanjut, sehingga kondisi keuangan Amerika akan terus merosot.
4.          Meningkatnya Supply Uang yang berlebihan di Amerika dan Negara lain di Dunia
Seperti yang pernah dikatakan Ben Bernanke (chairman the FED ketika ini), The FED punya kewenangan untuk mencetak uang gres dan kalau diperlukan, the FED akan menggunakan kewenangan tersebut untuk menangkal deflasi. Langkah yang diambil the FED ini banyak diikuti negara lain di dunia dan jadinya uang kertas secara global mengalami peningkatan supply. Disamping itu, langkah stimulus ekonomi yang dilakukan oleh Ben Bernanke dengan terus memotong suku bunga the FED terus dikritisi oleh pendahulunya Alan Greenspan dengan mengatakan, “Bila dibiarkan inflasi terus tumbuh, pertumbuhan akan turun, rakyat akan menderita dengan penurunan taraf hidup dan Amerika sangat mungkin menghadapi stagflation”. Stagflation berarti terjadi kondisi yang stagnan yang dicirikan oleh rendahnya pertumbuhan ekonomi, dan tingginya pengangguran sehingga inilah pemicu terjadinya resesi. Kondisi demikian, tentunya sangat baik untuk menciptakan kenaikan harga .
5.          Supply Emas di Dunia Terbatas
Secara hitungan kasar, tambang emas di dunia hanya bisa men-supply rata-rata 2500 ton emas per tahun, sementara itu untuk memenuhi undangan emas “tradisional” (perhiasan, pemakaian industry, dll) saja tidak mencukupi, sehingga emas selalu menjadi barang langka. Emas digali terus dari perut bumi dan terakumulasi dipermukaan bumi. Emas tidak dikonsumsi, jadi jumlahnya terakumulasi, meskipun demikian emas selalu menjadi barang langka alasannya ialah seluruh emas yang ada dipermukaan bumi yang telah ditambang ketika ini semenjak pertama kali emas ditemukan hanya berkisar 150.000 – 160.000 ton saja, artinya hanya 1,5% - 1,6% saja kenaikan supply nya setiap tahun dan ini seiring dengan pertambahan penduduk di bumi ini, sehingga emas selalu “langka”. Sehingga turunya harga emas sering diakibatkan oleh pelepasan cadangan emas oleh bank central didunia walau pun hanya sekedar info pelepasan emas, misalnya info pada tahun 2008 yang diumumkan oleh pejabat keuangan AS bahwa AS mendukung rencana penjualan emas oleh IMF, maka pasar pribadi merespon negative sehingga harga emas pribadi turun padahal belum tentu IMF benar-benar melepas emasnya.  Mengapa saya katakana demikian alasannya ialah info serupa sudah sering disampaikan semenjak tahun 1999 dan 2005. Inilah cara AS dan IMF serta Bank-bank central di negara-negara besar (khususnya yang memiliki cadangan emas terbesar) “bermain” dalam harga emas.
6.          Adanya Mekanisme “leasing” emas antara Bullions Bank dengan Bank Central
Ketidak seimbangan antara supply and demand emas terkait dengan minimnya supply dari tambang emas di dunia menyerupai penjelasan poin 5, kondisi ini dimanfaatkan bank central untuk memobilisasi cadangan emasnya ke pasar dengan cara “leasing” emas. Dari data yang ada terdapat sekitar 10.000 – 16.000 ton emas di pasar dunia berasal dari bank central  dengan mekanisme “leasing” emas kepada bullion bank. Atau dengan kata lain supply emas dipasar emas dunia sekitar 30-50% dari total cadangan emas di bank central seluruh dunia yang di “leasing” kan. Dan ini menjadi hutang Bullion Bank kepada Bank Central, yang mana ini menjadi konter penjualanya mereka dalam transaksi emas di pasar dunia.
Beberapa aspek kolusi dalam praktek kartel emas sedang didalami GATA. Pada Juli 1998 di hadapan Congress AS, Alan Greenspan yang waktu itu menjabat Gubernur The Fed mengatakan Komisi Perdagangan Berjangka Komoditi (CFTC) AS tidak perlu repot-repot mengurusi aturan main derivatif emas dengan dalih bahwa bank-bank sentral siap mengintervensi lewat mekanisme leasing untuk menstabilkan harga emas, tetapi yang terjadi bersama-sama ialah justru menaikan harga emas.
Sayang, informasi praktek kartel emas lewat mekanisme “leasing” selama ini ditutupi dari pengetahuan publik untuk menjaga kepentingan bank sentral, terutama di AS yakni The Fed semasa komando Greenspan.
7.          Suku Bunga Yang Rendah Menurunkan Minat Menyimpan Dolar Amerika
Saat ini sesuai pernah saya ulas dalam blog ini. Bahkan China diperkirakan bisa menambah cadangan devisa emasnya lebih dari 500 ton dalam beberapa tahun kedepan.
11.          Emas sebagai Uang Sesungguhnya sudah mulai di percaya banyak pihak
Negara-negara islam, tidak terlepas juga di Indonesia sedang gencar-gencarnya melaksanakan sosialisasi dan pemahaman perihal sebagai mata uang sesungguhnya dengan pendekatan Al- Alquran dan Hadist, menyerupai yang juga dilakukan oleh blog ini. Bahkan presiden Argentina, ketika kampanyenya, mendukung kembalinya uang emas peso, hal ini untuk mengatasi malapetaka moneter di Argentina. Dan Rusia sudah membicarakan konversi penuh terhadap mata uangnya kembali ke . Nah, negara Indonesia kapan ada pemimpinya baik direktur dan legislative berbicara menyerupai mereka, kapan yah ?.
12.           Keterbatasan Jumlah Emas ”fisik” Dalam Perputaran Pasar Emas Dunia
Emas yang ada didunia ini nilainya lebih dari 1 Trilyun US$, sementara total emas yang diperdagangkan oleh perusahaan tambang emas diseluruh dunia nilainya kurang dari 100 Milyar US$. Artinya banyak perputaran jual-beli emas dalam bentuk uang kertas US$ akhir ulah para spekulan, yang pada akhirnya akan banyak ajaran trilyunan uang kertas US$ pada pasar emas yang akan mendorong kenaikan emas yang tidak terduga.
NOTE penulis blog : kutipan hadist yang diriwayatkan oleh Abu bakar bin Abi Maryam bahwa dia mendengar Rasulullah SAW bersabda, “Masanya akan tiba pada umat manusia, ketika tidak ada apa pun yang memiliki kegunaan selain Dinar (Emas) dan Dirham (Perak)”. (Musnad Imam Ahmad bin Hambal).”

Sumber http://gdcirebon.blogspot.com

0 Response to "12 Alasan Mendasar Investasi"

Posting Komentar