Burst of the Gold Price Bubble 2011

Pembahasan atau diskusi perihal prediksi harga emas memang selalu menarik bagi para investor baik yang investasi emas maupun saham, alasannya yaitu menyerupai yang pernah saya sebutkan dalam goresan pena blog ini tentang saham emas atau emas investor bisa saja mengalihkan atau memindahkan asetnya dari instrument investasi bentuk satu ke bentuk lainya yang pernah disampaikan oleh salah satu pembaca blog ini yang ingin mengalihkan investasi property ke emas atau sebaliknya.
Dalam tulisan blog saya sebelumnya ketika ini harga emas sudah murni dikendalaikan oleh pasar dalam arti kondisi supply and demand. Sehingga pembahasan mengenai pergerakan harga emas juga tetap mengacu pada perilkau “pasar” khsusnya sifat-sifat yang melekat dalam huruf para investor pelaku pasar emas di dunia.
Naik turunya harga akhir mekanisme pasar tidak bisa dicampuri oleh siapapun, hal ini mengacu pada salah satu hadist yang diriwayatkan Anas R.A, “wahai Rosululloh, harga-harga barang naik (mahal), tetapkanlah harga untuk kami.” Kemudian Rosululloh SAW menjawab, “Allah-lah penentu harga, penahan, pembentang, dan pemberi rezeki. Aku berharap tatkala bertemu Allah, tidak ada seorang pun yang meminta padaku perihal adanya kedzholiman dalam urusan darah dan harta.”
Kita sebagai insan hanya ber”iqro” dalam melaksanakan forecast harga emas, dimana secara garis besar bisa kita lakukan pendekatan dengan 2 cara secara umum yaitu dengan melihat pergerakan harga minyak dunia dan hyperbolic musim harga emas itu sendiri.
A.      Forecast harga emas berdasarkan pergerakan harga minyak
Cara pertama yaitu melihat pergerakan harga minyak, alasannya yaitu keduanya merupakan komoditi (benda riil bahkan inilah yang disebut uang “swasta” sementara uang kertas yaitu uang “pemerintah”) secara statistik harga emas dan harga minyak berkorelasi sama bahkan bila kita lakukan konversi harga minyak dengan satuan berat emas realtiv stabil. Alasan lain perihal keyakinan stabilitas harga emas bisa juga dilihat dimana harga emas pun digunakan juga dalam mengukur DGR.
Dalam banyak sekali statemen saya dalam blog ini selalu mengungkapakan stabilitas emas dengan kambing yang sudah bertahan selama lebih dari 1400 tahun alasannya yaitu mengacu pada suara salah satu hadist Rosullulah SAW, tetapi kali ini saya coba ambil data stabilitas emas terhadap komoditi yang “selalu mengguncang dunia” termasuk di Indonesia yaitu minyak. Kalau kita lihat grafik yang saya ambil dari stockchart.com dimana disini mengambarkan musim harga emas dan minyak hampir serupa khususnya dalam rentang waktu semenjak tahun 2002.
Masih kaitanya antara komoditi emas dan minyak, sekarang pendekatanya emas sebagai uang “swasta” dijadikan patokan untuk mengukur harga minyak kita coba bandingkan dengan harga minyak berdasarkan uang “pemerintah” dalam hal ini kita ambil US$.
Dalam analisis ini saya coba bandingkan harga minyak dunia US$/Barel dengan harga minyak dunia bila ditukar dengan emas dengan satuan OZ/Barel. Dalam kurun waktu 28 tahun (1983-2011) harga minyak dalam uang US$ naik 3,6 kali lipat. Pada periode yang sama, harga minyak dunia  dalam OZ hanya naik 1,1 kalinya dengan tren menurun setelah tahun 2008 hingga 2011.
Bukti tersebut diatas mengingatkan saya pada pendapat Imam Ghazali dalam buku Ihya Ulumuddin yang menyatakan bahwa “Allah menciptakan emas dan perak biar keduanya menjadi ‘hakim’ yang adil dalam memperlihatkan nilai atau harga, dengan emas dan perak pula insan bisa memperoleh barang-barang yang dibutuhkanya.”(1058 M – 111 M). Kaprikornus syah-syah saja jikalau kita melaksanakan forecast tren harga emas berdasarkan tren harga minyak dunia.
B.      Forecast harga emas berdasarkan hyperbolic musim harga emas itu sendiri
Kemudian saya coba melihat grafik hyperbolic harga emas dalam rentang waktu 5 tahun terakhir (2006 hingga 2011) yang saya ambil dari Kitco.com  dimana terlihat kurva parabolic naik turunya harga emas dalam US$. Tetapi hal yang perlu kita perhatikan bersama, walau pun harga emas naik turun tetapi jikalau melihat tren secara umum dalam kurun waktu 5 tahun terakhir NAIK, inilah alasan saya, Mengapa dalam setiap goresan pena blog saya selalu mengingatkan investasi sebaiknya untuk jangka panjang. Karena bila untuk jangka pendek akan terjadi naik – turun mengikuti harga pasar.
Dengan melihat tren hyperbolic  harga emas berwarna merah dalam grafik maka “Burst of the Gold Price Bubble” dalam kurun waktu 5 tahun terakhir terjadi  pada periode :
·         Maret-Juli 2008,
·         februari 2009,
·         November-desember 2009,
·         mei-juni 2010
·         November-Desember 2010
Dan jikalau melihat tren harga ketika ini untuk tahun 2011 maka “Burst of the Gold Price Bubble”  akan terjadi pada rentang kurun waktu  Mei hingga Juni 2011, Wa Allahu A’lam.
Kemudian bagaimana dengan harga emas berdasarkan harga Rupiah khususnya data spot LM. Kalau saya lakukan “zoom” grafik dalam rentang kurun waktu 100 hari, saya sendiri belum begitu yakin tetapi saya sampaikan datanya ke pembaca blog, untuk data harga emas spot LM dalam Rp/gr  ternyata ada siklus 50 hari dalam “Burst of the Gold Price Bubble”  terbentuknya tren hyperbolic dalam skala kecil. Wa Allahu A’lam. Semoga ada mahasiswa yang bisa mengeumpulkan data lebih detail dan lebih tajam perihal hal tersebut dengan analisis yang lebih baik. Wa Allahu A’lam.
DISCLAIMER : penyampaian data-data serta ulasan diatas hanyalah pendapat saya semata yang sangat jauh dari kesempurnaan dan saya sendiri pun tidak ingin hal tersebut digunakan dalam berspekulasi harga emas tetapi lebih kepada meyakinkan kita semua bahwa emas yaitu uang yang bekerjsama (uang “swasta”) yang juga sudah digunakan semenjak jaman Rosulullah SAW yaitu uang dinar (emas) sesuai hadist yang sering saya kutip. Naik turunya harga akhir mekanisme pasar tidak bisa dicampuri oleh siapapun, hal ini mengacu pada salah satu hadist yang diriwayatkan Anas R.A, “wahai Rosululloh, harga-harga barang naik (mahal), tetapkanlah harga untuk kami.” Kemudian Rosululloh SAW menjawab, “Allah-lah penentu harga, penahan, pembentang, dan pemberi rezeki. Aku berharap tatkala bertemu Allah, tidak ada seorang pun yang meminta padaku perihal adanya kedzholiman dalam urusan darah dan harta.”


Sumber http://gdcirebon.blogspot.com

0 Response to "Burst of the Gold Price Bubble 2011"

Posting Komentar