“Jangan menyimpan telur dalam satu keranjang”, itulah salah satu pepatah yang banyak dijadikan pegangan banyak investor. Hal ini sangat penting untuk menyebar resiko dari setiap jenis investasi yang kita pilih. Begitu juga halnya dalam menyiapkan dana pensiun, banyak pilihanya baik itu berupa asuransi dana pensiun maupun menabung dalam bentuk emas.
Berdasarkan pengalaman pribadi, semenjak Maret 2004 hingga sekarang, saya menjadi penerima Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Jiwasraya. DPLK Jiwasraya ialah merupakan lembaga keuangan yang mengelola Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP) bagi karyawan perusahaan dan perorangan atau pekerja berdikari .
Saat tutup buku 31 Desember 2012, saya mereview kedua keranjang investasi tersebut antara rekening DPLK Jiwasraya dengan SEHAT, dimana saya mencoba membandingkan antara dana kumulatif hasil DPLK Jiwasraya dengan berat emas berdasarkan harga spot emas LM antam. Tujuanya biar bisa melihat kinerja antara keranjang DPLK Jiwasraya dengan keranjang emas. Pendekatan yang dilakukan dengan cara membagi nilai akumulasi dana hasil investasi DPLK Jiwasraya dengan harga spot emas setiap bulan dari Maret 2004 hingga Desember 2012. Hasilnya bisa dilihat pada grafik ini.
Dari grafik warna merah, terang terlihat bahwa akumulasi dana hasil investasi dalam bentuk uang rupiah DPLK Jiwasraya terus naik alasannya ini merupakan akumulasi dana yang terdiri dari iuran ditambah hasil pengembangannya, sesuai ketentuan dan perhitungan bunga investasi Jiwasraya. Ketika kita bandingkan dengan akumulasi berat emas tren kenaikan grafik tidak selaras, dimana berat emas terus naik dari Maret 2004 hingga Juni 2007, setelah itu berat emas yang dikonversi dari dana investasi DPLK Jiwasraya relative datar, hal ini dikarenakan kenaikan harga emas setelah Juni 2007 hingga Desember 2012 tidak bisa diimbangi lagi oleh besaran bunga investasi yang diterapkan oleh Jiwasraya.
Dari hasil pembelajaran tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa memilih bentuk investasi apapun dapat kita lakukan sesuai huruf kita masing-masing, tetapi hal yang perlu diperhatikan ialah fasilitas mengkonversi dari bentuk investasi satu ke bentuk lainya, atau dengan kata lain pilihlah produk investasi yang mudah dipindah dari satu keranjang ke keranjang investasi lainya.
Seperti halnya dengan pesan yang tersirat dari gafik emas dan DPLK Jiwasraya, akan lebih baik bila pada ketika juni 2007 kita mencairkan hasil investasi DPLK Jiwasraya kemudian mengkonversinya menjadi emas seberat 110 gram. Kemudian hasil uang Juli 2007 hingga Desember 2012 dibelikan emas juga pada Desember 2012 beratnya 63 gram jadi totalnya 173 gram, ini tentu lebih banyak emas yang didapat bila dibandingkan kita tidak mengkonversi DPLK Jiwasraya hingga tutup buku Desember 2012, alasannya dari grafik terang terlihat DPLK Jiwasraya hingga Desember 2012 hanya setara dengan 101 gram saja, hal ini alasannya hasil investasi DPLK Jiwasraya terdilusi oleh kenaikan harga emas semenjak Juli 2007 hingga Desember 2012.
Sumber http://gdcirebon.blogspot.com
0 Response to "Investasi Emas Vs DPLK Jiwasraya"
Posting Komentar