Makalah Pelestarian Lingkungan Hidup |
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Yang Mahakuasa SWT atas limpahan rahmat, taufik dan inayah-Nya serta nikmat sehat sehingga penyusunan makalah guna memenuhi peran sekolah mata pelajaran Geografi yang berjudul “Kondisi dan Masalah Lingkungan Hidup di Indonesia” tepat pada waktunya. Makalah ini merupakan peran Mata Pelajaran Geografi. Dan merupakan inovasi pembelajaran untuk memahami penelitian secara mendalam, semoga makalah ini dapat memiliki kegunaan untuk Mahasiswa pada umumnya.
Lingkungan hidup, yaitu segala sesuatu yang ada di sekitar insan dan berafiliasi timbal balik, yang mencakup wilayah dan komponen-komponennya yang banyak dipengaruhi oleh manusia. Pada mulanya masalah lingkungan hidup merupakan masalah alami, yakni peristiwa-peristiwa yang terjadi sebagai adegan dari proses natural. Proses natural ini terjadi tanpa menimbulkan akhir yang berarti bagi tata lingkungan itu sendiri dan dapat pulih kemudian secara alami (homeostasi).
Akan tetapi, sekarang masalah lingkungan tidak lagi dapat dikatakan sebagai masalah yang semata-mata bersifat alami, karena insan menunjukkan faktor penyebab yang sangat signifikan secara variabel bagi peristiwa-peristiwa lingkungan. Tidak bisa disangkal bahwa masalah-masalah lingkungan yang lahir dan berkembang karena faktor insan jauh lebih besar dan rumit (complicated) dibandingkan dengan faktor alam itu sendiri.
Manusia dengan banyak sekali dimensinya, terutama dengan faktor mobilitas pertumbuhannya, logika pikiran dengan segala perkembangan aspek-aspek kebudayaannya, dan begitu juga dengan faktor proses masa atau zaman yang mengubah huruf dan pandangan manusia, merupakan faktor yang lebih tepat dikaitkan kepada masalah-masalah lingkungan hidup. Oleh karena itu, persoalan-persoalan lingkungan menyerupai krusakan sumber daya alam, penyusutan cadangan-cadangan hutan, musnahnya banyak sekali spesies hayati, erosi, banjir, bahkan jenis-jenis penyakit yang berkembang terakhir ini, diyakini merupakan gejala-gejala negatif yang secara lebih banyak didominasi bersumber dari faktor insan itu sendiri.
Makalah ini kami susun selain untuk memenuhi peran mata pelajaran Geografi, tapi juga sebagai media sosialisasi wacana pentingnya Pelestarian Lingkungan Hidup dan dapat menunjukkan manfaat serta motivasi sekaligus menambah wawasan untuk saya pribadi khususnya dan untuk para pembaca. Saya ingin mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Guru mata Pelajaran Geografi atas bimbingan dan pengarahannya selama penyusunan makalah ini serta pihak-pihak yang telah membantu dan tidak dapat disebutkan satu per satu kesudahannya semua hambatan dalam penyusunan makalah ini dapat teratasi. Saya juga menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu saya sangat membutuhkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dan pada intinya untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan biar dimasa yang akan datang lebih baik lagi.
Penulis...........................
.....................................
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.............................................................................
Daftar isi......................................................................................
BAB I. PENDAHULUAN....................................................................
1.1 Latar Belakang.........................................................................
1.2 Perumusan Masalah..................................................................
1.3 Tujuan.....................................................................................
1.4 Metodelogi penulisan................................................................
1.5 Sistematika Penulisan...............................................................
BAB II. LANDASAN TEORI..............................................................
2.1 Identifikasi kualitas lingkungan hidup.........................................
2.2 Keterbatasan Ekologi dalam Pembangunan.................................
BAB III. ANALISA LINGKUNGAN HIDUP.............................................
BAB IV. MASALAH-MASALAH PADA LINGKUNGAN HIDUP....................
BAB V. PENYEBAB&DAMPAK MASALAH LINGKUNGAN HIDUP...............
BAB VI. UPAYA-UPAYA MENGATASI MASALAH LINGKUNGAN HIDUP....
6.1 Usaha mengatasi banyak sekali masalah lingkungan hidup..................
6.2 Pengelolaan sumber daya alam berwawasan lingkungan hidup.....
6.3 Pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan.............................
6.4 Pengelolaan daur ulang sumber daya alam..................................
6.5 Pelestarian flora dan fauna.........................................................
BAB VII. PENUTUP
7.1 Kesimpulan...............................................................................
7.2 Saran.......................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada umumnya insan bergantung pada keadaan lingkungan disekitarnya yaitu berupa sumber daya alam yang dapat menunjang kehidupan sehari-hari. Sumber daya alam yang utama bagi insan yaitu tanah, air, dan udara. Tanah merupakan tempat insan untuk melaksanakan banyak sekali kegiatan. Air sangat diharapkan oleh insan sebagai komponen terbesar dari badan manusia. Untuk menjaga keseimbangan, air sangat dibutuhkan dengan jumlah yang cukup banyak dan memiliki kualitas yang baik. Selain itu, udara merupakan sumber oksigen yang alami bagi pernafasan manusia. Lingkungan yang sehat akan terwujud apabila insan dan lingkungannya dalam kondisi yang baik.
Lingkungan hidup di Indonesia perlu ditangani dikarenakan adanya beberapa faktor yang mempengaruhinya, salah satunya yaitu adanya masalah mengenai keadaan lingkungan hidup menyerupai kemerosotan atau degradasi yang terjadi di banyak sekali daerah. Secara garis besar komponen lingkungan dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu kelompok biotik (flora darat dan air, fauna darat dan air), kelompok abiotik ( sawah, air dan udara) dan kelompok kultur (ekonomi, sosial, budaya serta kesehatan masyarakat).
Sejauh ini pelestarian lingkungan, mencoba untuk mempertahankan kondisi wilayah sekarang dari eksistensi insan atau wilayah yang belum tersentuh oleh manusia. Hal ini disebabkan karena banyak umat insan yang telah merambah ke lingkungan dengan laju pertumbuhan untuk banyak sekali keperluan yang diberikan kepada pertanian, industri, perumahan, pariwisata dan perkembangan insan lainnya sehingga kita kehilangan banyak daerah alami.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang yang telas dijelaskan, maka dibuat perumusan masalah sebagai berikut:
a. Masalah apa saja yang terjadi pada lingkungan hidup?
b. Apa penyebab dan dampak yang ditimbulkan dari masalah lingkungan hidup?
c. Bagaimana upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah lingkungan hidup?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan yang dari penulisan makalah ini yaitu dapat mengetahui masalah-masalah yang terjadi pada lingkungan hidup serta upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut.
1.4 Metodelogi Penulisan
Pada pembuatan makalah ini metode yang digunakan dalam mengumpulkan data yaitu dari buku-buku mengenai pelestarian lingkungan hidup dan data dari banyak sekali laman diinternet. Sehingga apabila dalam penulisan makalah ini ada kata-kata atau kalimat yang hampir sama dari sumber atau penulis lain harap dimaklumi dan merupakan unsur ketidaksengajaan.
1.5 Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Pada adegan ini berisi wacana latar belakang, perumusan masalah, tujuan, metodelogi penulisan dan sistematika penulisan.
BAB II. LANDASAN TEORI
Berisi wacana identifikasi kualitas lingkungan hidup dan keterbatasan ekologi dalam pembangunan.
BAB III. ANALISA LINGKUNGAN HIDUP
Pada adegan ini menjelaskan wacana keadaan lingkungan hidup di Indonesia berdasarkan pada observasi data melalui media elektronik yaitu internet.
BAB IV. MASALAH-MASALAH PADA LINGKUNGAN HIDUP
Berisi wacana masalah-masalah yang terjadi pada lingkungan hidup yaitu adanya pencemaran terhadap sungai, laut, udara, tanah dan hutan.
BAB V. PENYEBAB DAMPAK MASALAH LINGKUNGAN HIDUP
Berisi wacana penyeba dampak masalah lingkungan hidup terhadap manusia, flora dan fauna.
BAB VI. UPAYA-UPAYA MENGATASI MASALAH LINGKUNGAN HIDUP
Berisi wacana upaya dalam mengatasi masalah lingkungan hidup.
BAB VII. PENUTUP
Berisi wacana kesimpulan dan saran terhadap hasil penulisan.
DAFTAR PUSTAKA
Berisi wacana sumber-sumber data yang diperoleh dalam penulisan makalah ini.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Identifikasi Kualitas Lingkungan Hidup
Lingkungan biotik yaitu segala makhluk hidup mulai dari organisme yang tidak kasat mata hingga pada hewan dan vegetasi raksasa yang terdapat dipermukaan bumi. Sedangkan lingkungan abiotik merupakan segala segala sesuatu yang ada di sekitar makhluk hidup yang bukan berupa organisme. Adanya impian untuk mencapai sasaran pembangunan yang ideal ialah membntuk insan Indonesia seutuhnya secara material dan spiritual.
Setiap pembangunan perlu mengkaji komponen yang meliputi komponen biotik, abiotik dan kultur yaitu sebagai berikut:
1. Pembangunan berwawasan lingkungan
Merupakan pengelolaan sumber daya sebaik mungkin dengan pembangunan yang berkesinambungan serta peningkatan terhadap mutu hidup masyarakat. Sasaran pembangunan yaitu untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Namun acara pembangunan yang tidak mementingkan aspek kelstarian lingkungan dapat menimbulkan pengaruh negatif terhadap lingkungan. Kegiatan tersebut dapat bersifat secara alamiah, kimia maupun secara fisik.
2. Kualitas Lingkungan hidup
Yaitu dengan memperhatikan kondisi lingkungan hidup sekitar yang berafiliasi dengan mutu hidup. Kualitas hidup dapat ditentukan oleh tiga komponen utama yaitu terpenuhinya kebutuhan untuk kelangsungan hidup hayati, terpenuhinya kebutuhan untuk kelangsungan hidup manusiawi dan terpenuhinya kebebasan untuk memilih. Lingkungan harus dijaga biar dapat mendukung terhadap kualitas berupa tingkat hidup masyarakat yang lebih tinggi. Lingkungan mempunyai kemampuan untuk menghasilkan sumber daya serta mengurangi zat pencemaran dan ketegangan sosial terbatas. Batas kemampuan itu disebut daya dukung. Dalam Undang-Undang Lingkungan Hidup, daya dukung lingkungan ialah kemampuan suatu lingkungan untuk mendukung peri kehidupan insan dan makhluk hidup lainnya.
2.2 Keterbatasan Ekologi dalam Pembangunan
Biolog lingkungan atau yang biasa dikenal dengan ekologi yaitu adegan dari ilmu pengetahuan yang mempunyai korelasi dekat dengan lingkungan. Ekologi berasal dari kata oikos yang berarti rumah tangga dan logos yang mempunyai arti ilmu pengetahuan. Jadi, ekologi dapat diartikan sebagai ilmu pengetahuan wacana korelasi timbal balik antara makhluk hidup dengan keadaan lingkungannya yang bersifat dinamis. Hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya sangat terbatas terhadap lingkungan yang bersangkutan, korelasi inilah yang disebut dengan keterbatasan ekologi. Dalam keterbatasan ekologi terjadi degradasi ekosistem yang disebabkan oleh dua hal yaitu peristiwa alami dan acara manusia. Secara alami merupakan peristiwa yang terjadi bukan karena disebabkan oleh perilaku manusia. Sedangkan yang disebabkan oleh kegitan insan yaitu degradasi ekosistem yang dapat terjadi diberbagai bidang meliputi bidang pertanian, pertambangan, kehutanan, konstruksi jalan raya, pengembangan sumber daya air dan adanya urbanisasi.
BAB III
ANALISA LINGKUNGAN HIDUP
Berdasarkan pada data yang diperoleh, Indonesia mempunyai hutan tropis dunia sebesar 10%. Sekitar 12% keadaan hutan di Indonesia yang merupakan adegan dari jumlah binatang yang tergolong jenis mamalia, 16% persen merupakan adegan dari spesies amphibi dan binatang sejenis reptil dan 25% dari adegan spesies sejenis burung dan sekitar 1.519 merupakan adegan dari spesies burung. Sisanya merupakan endemik yang hanya dapat ditemui didaerah tersebut. Penyusutan luas hutan alam yang merupakan asli Indonesia mengalami kecepatan menurunan yang cukup memprihatinkan. Menurut World Resource Institute (1997), hingga ketika ini hutan asli Indonesia. Selama periode 1985-1997 kerusakan hutan mencapai 1,6 juta hektar per tahun.
Pada periode 1997-2000 bertambah menjadi 3,8 juta hektar per tahun. Berdasarkan pada hasil penelitian citra landsat pada tahun 2000 terdapat 101,73 juta hektar hutan dan lahan mengalami kerusakan yang cukup serius. Diantaranya, hutan seluas 59,62 juta hektar berada dalam tempat hutan [Badan Planologi Dephut,2003]. Menurut data yang diperoleh dari Bakornas Penanggulangan Bencana pada tahun 2003, bencana yang terjadi selama tahun 1998 hingga pertengahan 2003 data yang didapat pertanda telah terjadi 647 bencana dengan 2022 korban jiwa dan mengalami kerugian milyaran rupiah dengan 85% merupakan bencana banjir dan longsor.
BAB IV
MASALAH-MASALAH PADA LINGKUNGAN HIDUP
Dalam lingkungan hidup di Indonesia, banyak terjadi permasalahan di sungai, laut, tanah dan hutan yaitu sebagai berikut:
1. Pencemaran Sungai dan laut
Sungai dan laut dapat tercemar dari acara insan menyerupai penggunaan materi logam berat, pembuangan limbah cair kapal dan pemanfaatan air panas. Secara biologis, fisik dan kimia senyawa menyerupai logam tidak dapat dihancurkan. Di banyak sekali sektor industri dan rumah tangga menyerupai pemakaian bahan-bahan dari plastik.
2. Pencemaran Tanah
Tanah bisa dapat tercemar apabila penggunaan secara berlebihan terhadap pupuk dan materi pestisida. Pencemaran tanah mempunyai ciri yaitu adanya perubahan tanah menjadi kering dan keras, hal ini disebabkan oleh jumlah kandungan garam yang sangat besar yang terdapat di dalam tanah. Selain itu, pencemara tanah juga dapat disebabkan oleh sampah plastik karena pada umumnya sampah plastik tidak mengalami proses penghancuran secara sempurna.
3. Pencemaran Hutan
Hutan juga bisa mengalami kerusakan apabila dalam pemanfaatannya tidak terkendali dengan baik. Hutan merupakan salah satu sumber daya alam yang dapat diperbaharui. Salah satu pola pencemaran atau kerusakan hutan yaitu adanya penebangan secara liar. Jika acara tersebut dilakukan secara terus-menerus maka dapat menimbulkan penggundulan hutan.
4. Pencemaran Udara
Efek dari pencemaran udara juga sudah dapat dirasakan pada ketika ini, banyaknya penyakit yang bersumber dari udara, peningkatan jumlah pengidap ispa dan juga bertambahnya jumlah orang yang bau tanah sebelum waktunya menjadi efek negatif dari pencemaran udara. Udara yang kurang baik dapat menjadi salah satu efek pencemaran udara dan menjadikan bumi kita sendiri sebagai ajang pencarian harta tanpa memikirkan dampak apa yang terjadi pada bumi dan lingkungan yang telah dibuat oleh insan yang tidak bertanggungjawab.
BAB V
PENYEBAB DAMPAK MASALAH LINGKUNGAN HIDUP
Perubahan ekosistem lingkungan yang paling utama disebabkan oleh perilaku masyarakat yang kurang baik dalam pemanfaatan sumber-sumber daya dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya. Hal inilah yang menyebabkan adanya perubahan ekosistem. Perubahan ekosistem suatu lingkungan terjadi dengan adanya acara masyarakat menyerupai pemanfaatan lahan yang dijadikan sebagai daerah pertanian sehingga dapat mengurangi luas lahan lainnya. Adanya pertambahan jumlah penduduk dalam memanfaatkan lingkungan akan membawa dampak bagi mata rantai yang ada dalam suatu ekosistem. Selain itu kerusakan hutan yang terjadi karena adanya penebangan dan kebakaran hutan dapat menimbulkan banyak hewan dan tumbuhan yang punah. Padahal hutan merupakan sumber kehidupan bagi sebagian masyarakat yang berfungsi sebagai penghasil oksigen, tempat penyedia makanan dan obat-obatan.
Jumlah kerusakan flora dan fauna akan terus bertambah dan berlangsung lama jikalau dalam penggunaannya masyarakat tidak memperhatikan keseimbangan terhadap ekosistem lingkungan. Dampak dari perubahan ekosistem akan berkurang jikalau masyarakat mengetahui dan memahami fungsi dari suatu ekosistem tersebut. Kerusakan ekosistem membawa dampak bukan hanya pada keanekaragaman terhadap flora dan fauna juga dapat mmbawa pengaruh lain terhadap masyarakat itu sendiri menyerupai longsor, banjir dan erosi. Selain itu kerusakan lingkungan bisa di sebabkan oleh sampah. Sampah yang semakin banyak dapat menimbulkan penguapan sungai dan kehabisan zat asam yang sangat dibutuhkan bagi mikroorganisme yang hidup di sungai. Serta dapat pula disebabkan dari pembuangan limbah cair dari kapal dan pemanfaatan terhadap penggunaan air panas yang dapat menimbulkan laut menjadi tercemar.
BAB VI
UPAYA-UPAYA MENGATASI MASALAH LINGKUNGAN HIDUP
6.1. Usaha Mengatasi banyak sekali Masalah Lingkungan Hidup
Pada umumnya permasalahan yang terjadi dapat diatasi dengan cara-cara sebagai berikut:
1. Menerapkan penggunaan teknologi yang ramah lingkungan pada pengelolaan sumber daya alam baik yang dapat maupun yang tidak dapat diperbaharui dengan memperhatikan daya dukung dan daya tampungnya.
2. Untuk menghindari terjadinya pencemaran lingkungan dan kerusakan sumber daya alam maka diharapkan penegakan hokum secara adil dan konsisten.
3. Memberikan kewenangan dan tanggung jawab secara bertahap terhadap pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup.
4. Pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup secara bertahap dapat dilakukan dengan cara membudayakan masyarakat dan kekuatan ekonomi.
5. Untuk mengetahui keberhasilan dari pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup dengan penggunaan indicator harus diterapkan secara efektif.
6. Penetapan konservasi yang gres dengan memelihara keragaman konservasi yang sudah ada sebelumnya.
7. Mengikutsertakan masyarakat dalam rangka menanggulangi permasalahan lingkungan global
6.2. Pengelolaan Sumber Daya Alam Berwawasan Lingkungan Hidup dan Berkelanjutan
Untuk menanggulangi masalah kerusakan yang terjadi pada lingkungan perlu diadakan konservasi. Konservasi dapat diartikan sebagai upaya untuk memelihara lingkungan mulai dari lingkungan keluarga, masyarakat hingga bangsa. Pengelolaan sumber daya alam merupakan usaha secara sadar dengan cara menggali sumber daya alam, tetapi tidak merusak sumber daya alam lainnya sehingga dalam penggunaannya harus memperhatikan pemeliharaan dan perbaikan kualitas dari sumber daya alam tersebut. Adanya peningkatan perkembangan kemajuan di bidang produksi tidak perlu mengorbankan lingkungan yang dapat menimbulkan kerusakan lingkungan. Apabila lingkungan tercemar maka akan berdampak buruk bagi kelanjutan dari eksistensi sumber daya alam yang kesudahannya dapat menurunkan kehidupan masyarakat. Dalam pengelolaan sumber daya alam perlu diperhatikan keserasiannya dengan lingkungan. Keserasian lingkungan merupakan proses pembentukan lingkungan yang sifatnya relatif sama dengan pembentukan lingkungan. Pengelolaan sumber daya alam biar berkelanjutan perlu diadakannya pelestarian terhadap lingkungan tanpa menghambat kemajuan.
6.3. Pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan
Dalam pengelolaan sumber daya alam biar tetap lestari maka dapat dilakukan uasaha atau upaya sebagai berikut:
1. Menjaga tempat tangkapan hujan menyerupai tempat pegunungan yang harus selalu hijau karena daerah pegunungan merupakan sumber bagi perairan di darat.
2. Untuk mengurangi aliran permukaan serta untuk meningkatkan resapan air sebagia air tanah, maka diharapkan pembuatan lahan dan sumur resapan.
3. Reboisasi di daerah pegunungan, dimana daerah tersebut berfungsi sebagai reservoir air, tata air, absorpsi air, dan keseimbangan lingkungan.
4. Adanya pengaturan terhadap penggunaan air bersih oleh pemerintah.
5. Sebelum melaksanakan pengolahan diharapkan adanya pencegahan terhadap pembuangan air limbah yang banyak dibuang secara pribadi ke sungai.
6. Adanya acara penghijauan di setiap tepi jalan raya, pemukiman penduduk, perkantoran, dan pusat-pusat acara lain.
7. Adanya pengendalian terhadap kendaraan bermotor yang memiliki tingkat pencemaran tinggi sehingga menimbulkan polusi.
8. Memperbanyak penggunaan pupuk sangkar dan organik dibandingkan dengan penggunaan pupuk buatan sehinnga tidak terjadi kerusakan pada tanah.
9. Melakukan reboisasi terhadap lahan yang kritis sebagai suatu bentuk usaha pengendalian biar memiliki nilai yang ekonomis.
10. Pembuatan sengkedan, guludan, dan sasag yang betujuan untuk mengurangi laju erosi.
11. Adanya pengendalian terhadap penggunan sumber daya alam secara berlebihan.
12. Untuk menambah nilai ekonomis maka penggunaan materi mentah perlu dikurangi karena dianggap kurang efisien.
13. Reklamasi lahan pada daerah yang sebelumnya dijadikan sebagai daerah penggalian.
6.4. Pengelolaan Daur Ulang Sumber Daya alam
Tingkat pencemaran dan kerusakan lingkungan dapat dikurangi dengan cara melaksanakan pengembangan usaha menyerupai mendaur ulang bahan-bahan yang sebagian besar orang menganggap sampah, gotong royong dapat dijadikan barang lain yang bisa bermanfaat dan tentunya dengan pengolahan yang baik. Pengelolaan limbah sangat efisien dalam upaya untuk mengatasi masalah lingkungan.
Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam pengelolaan limbah dengan menggunakan konsep daur ulang yaitu sebagai berikut:
1. Melakukan pengelompokan dan pemisahan limbah terlebih dahulu.
2. Pengelolaan limbah menjadi barang yang bermanfaat serta memilki nilai ekonomis.
3. Dalam pengolahan limbah juga harus berbagi penggunaan teknologi.
6.5. Pelestarian Flora dan Fauna
Untuk menjaga kelestarian flora dan fauna, upaya yang dapat dilakukan yaitu mendirikan tempat atau daerah dengan menunjukkan pinjaman khusus yaitu sebagai berikut:
1. Hutan Suaka Alam merupakan daerah khusus yang diperuntukan untuk melindungi alam hayati.
2. Suaka Marga Satwa merupakan salah satu dari daerah hutan suaka alam yang tujuannya sebagai tempat pinjaman untuk hewan-hewan langka biar tidak punah.
3. Taman Nasional yaitu daerah yang cukup luas yang tujuannya sebagai tempat pinjaman alam dan bukan sebagai tempat tinggal melainkan sebagai tempat rekreasi.
4. Cagar alam merupakan daerah dari hutan suaka alam yang dijadikan sebagai tempat pinjaman untuk keadaan alam yang mempunyai ciri khusus termasuk di dalamnya meliputi flora dan fauna serta lingkungan abiotiknya yang berfungsi untuk kepentingn kebudayaan dan ilmu pengetahuan.
- Baca Juga (Macam-Macam Pencemaran Lingkungan)
- Baca Juga (Arti Pelestarian dan Konservasi Lingkungan)
- Baca Juga (Makalah Tentang Lingkungan Hidup)
BAB VII
PENUTUP
7.1 Kesimpulan
Penyebab terjadinya masalah lingkungan hidup yaitu adanya acara masyarakat menyerupai pembuangan limbah pabrik, sampah dari rumah tangga, penebangan dan kebakaran hutan yang dapat menimbulkan pencemaran terhadap sungai dan laut, tanah, hutan sehingga banyak flora dan fauna yang punah.
7.2 Saran
Masyarakat harus menjaga kelestarian lingkungan hidup. Dalam pemanfaatan sumber daya harus memperhatikan dampak yang timbul dari penggunaan sumber daya tersebut terhadap lingkungan sekitar biar tidak terjadi pencemaran atau kerusakan lingkungan hidup.
DAFTAR PUSTAKA
Dr.H. Totok Gunawan, M.S.,dkk. 2004. Fakta dan Konsep Geografi, Jakarta: Ganeca Exact.
Sugandi, Dede. 2005. Geografi, Bandung: Regina. Sumber https://learnmine.blogspot.com
0 Response to "Makalah Pelestarian Lingkungan Hidup"
Posting Komentar