Tahun 2011 sudah kita lewati bahkan ada kejadian unik yang menghebohkan ialah film yang menggambarkan Kiamat 2012 yang diramalkan oleh suku Maya. Buat saya itu tidak menarik lebih menarik melihat kejadian krisis ekonomi yang terjadi tahun 2011 baik di Eropa maupun AS. Dan lebih menarik lagi terjadinya “revolusi” terhadap system ekonomi kapitalis dengan gerakan “Occupy” baik terjadi di wallstreet di AS, kemudian merembet ke Inggris bahkan hingga juga di Sudirman street Jakarta.
Pada selesai tahun 2010 di perancis diserukan 'Bank Run', permintaan biar semua orang menarik uang simpanannya dari bank, hal ini persis yang dilakukan oleh para pendahulunya mengakibatkan persitiwa Nixon shock 15 Agustus 1971, dimana dikala itu Perancis menarik uang kertasnya dari Bank Sentral dan menukarnya ke dalam emas kepada AS, bahkan ketika itu perancis hingga mengkonversi uang kertasnya ke AS hingga US$ 150 Juta, yang pada akhirnya diikuti negara lain di Eropa.
Saat krisis terjadi sudah dapat dipastikan akan ada suntikan uang kertas lagi, hal ini sudah dapat diketahui dari The Fed yang disampikan Ben Benanke pada selesai 2011 kemarin bahwa akan dimulainya QE (Quantitative Easing) tahap 3 atau dalam bahasa sederhana saya lebih menyebutnya sebagai cara “mencetak” uang gres dalam jumlah besar dengan cara baru. Bahkan dalam teknologi canggih sekarang ini, uang fisik tidak perlu lagi di cetak, cukup menambahkan catatan elektronik di tiap bank sentralnya, toh kita juga demikian, cukup gesek kartu debit atau kartu kredit lalu “transaction done”. Tetapi keduanya berdampak sama, karena secara prinsip “mencetak uang” atau menambah jumlah uang beredar di masyarakat, jadinya secara perlahan tapi pasti secara jangka panjang akan terjadi inflasi, dengan mengacu pada persamaan kuantitas uang M.V = P.Q.
Kondisi tersebut merupakan episode dari system yang direncanakan oleh kelompok tertentu. Pada ahad kemarin saya dengan susah payah akhirnya mampu menerima diam-diam tersebut dari setan melalui apa yang disampaikanya dalam buku “Satanic Finance”. Sistem Ekonomi setan ketika saatnya tiba, mencekik mereka dengan sekali hentak melalui 3 pilarnya ialah mencetak uang kertas tanpa jaminan (pilar 1), aturan cadangan 10% (pilar 2) dan Bunga (pilar 3). Tiga pilar inilah jurus ampuh setan menguasai ekonomi, budaya, kekuasaan dan keadilan yang mampu dibeli dan dikendalikan setan dengan uang kertas yang dicetaknya, tinggal mencetak saja, “hanya insan udik yang masih percaya kertas”, gumam setan dalam buku “Satanic Finance”.
Peran inilah yang sedang dijalankan oleh The Fed dan kroninya IMF di seluruh dunia, jika disuatu negara sudah melaksanakan recovery, sasaran akan dialihkan ke negera lain. Boleh juga akan diulang di negara yang sama tentunya menunggu dikala yang sempurna ketika balon ekonomi system uang kertas sudah tidak mampu lagi menggelembung. Toh saat-saat pailit bagi peminjam hutang pasti akan datang menyerupai yang terjadi pada warga pulau Aya tersebut diatas. Dan dongeng krisis ekonomi juga bukan suatu hal yang gila buat kita di Indonesia baik tahun 1965 maupun 1997-1998, karena selama yang digunakan kertas sebagai alat tukar maka sudah dipastikan ada pihak yang pailit atau gagal bayar hutang.
Kembali kepada rencana The Fed yang akan melaksanakan QE3, terlepas dari efek jangka panjangnya yang menyimpan bom waktu inflasi atau bahkan hiper-inflasi, solusi jangka pendek tersebut biasanya efektif untuk meredam gejolak pasar dalam masa recovery. Untuk sementara pasar menjadi damai dan kembali bergairah, saham dan produk-produk turunannya kembali diburu orang dan investor duniapun rame-rame menjual emasnya menyerupai dikala awal warga pulau Aya menukarkan koin emasnya ke Bank Aya dikala pembukaan Bank Aya, inilah yang membuat harga emas turun drastis untuk beberapa bulan setelah puncak tertingginya, yang identik dengan puncak krisis atau puncak kepanikan pasar.
Seperti penyakit yang hanya diobati gejalanya, tetapi bukan penyebabnya ialah kembali ke koin emas, maka krisis atau kepanikan serupa kemudian berulang dan mendorong harga emas kembali menjulang. Begitulah siklus semacam ini berulang dan relatif predictable karena system uang kertas GAGO memang mudah ditebak.
Maka bila statistik perilaku pasar tersebut berulang untuk krisis yang sedang berlangsung di EROPA dikala ini, harga emas sekarang yang sudah cukup rendah di pasar global US$ 1730/Oz atau 10% lebih rendah bila dibanding rekor harga emas tertinggi sebelumnya. Dalam kondisi dikala ini, bila anda tidak membutuhkan uang kertas setidaknya untuk 6 bulan kedepan, maka beralihlah dari uang kertas ke koin emas selagi kertas yang selama ini anda anggap berharga menjadi tidak berharga, setidaknya hingga selesai 2012 atau awal tahun 2013 karena dikala itulah investasi koin emas Anda akan kembali menjulang nilainya. Itulah sebabnya saya sarankan untuk TIDAK menggunakan emas ini sebagai instrument spekulasi jangka pendek, Anda mampu rugi karenanya, apalagi bermain-main dengan “kebun emas”.
0 Response to "2012 Kondisi Terburuk Uang Kertas ?"
Posting Komentar