Hari Buruh Internasional/sedunia atau sering disebut dengan istilah International Workers' Day atau May Day 1 May, yang mana hari buruh seduania ini selalu diperingati setiap tanggal 1 Mei.
Hari buruh sedunia yang diperingati setiap tanggal 1 mei dan menjadi harinya para buruh sedunia, dimana pada hari tersebut semua insan diingatkan wacana sosok yang begitu penting dalam berjalannya suatu perusahaan atau sebuah industri yang membutuhkan jasa dan tenaga dari seorang insan yang disebut dengan karyawan atau Buruh.
Permintaan upah/gajih yang lebih tinggi tampaknya menjadi penyebab paling umum untuk awal pemogokan di negeri ini, pertanyaan mengenai jam kerja lebih pendek dan hak untuk berorganisasi yang selalu diajukan dikala para pekerja merumuskan tuntutan mereka terhadap pemilik usaha dan pemerintah.
Sejarah Hari Buruh Sedunia (1 Mei 1886), berawal dari sebuah keluh kesah para karyawan di Amerika Serikat yang menuntut pengurangan jam kerja yang dulunya berkisar 19-20 jam perharinya, selain itu mereka juga menuntut adanya jam lembur, tak hanya hingga disitu, agresi mogok kerja pun dilakukan untuk menyuarakan pendapat mereka yang menginginkan jam kerja dibatasi 8 jam saja dengan kriteria 8 jam kerja, 8 jam istirahat dan 8 jam rekreasi dalam seharinya.
Sejarah Hari Buruh di Indonesia, di mulai sekitar tahun 1918 dikala ratusan anggota Serikat Buruh Kung Tang Hwee Koan pribadi mengadakan peringatan Hari Buruh yang diselenggarakan di Kota Surabaya. Sneevliet bersama Bars waktu itu menghadiri perayaan hari buruh tersebut, dan memberikan beberapa pesan ISDV. Serikat buruh tersebut, sebenaryanya berkantor sentra di Shanghai, namun anggota buruhnya memiliki ratusan anggota di Kota Surabaya.
Pada sebuah goresan pena ‘Peringatan 1 Mei Pertama Kita’, Sneevliet tak menutupi bagaimana perasaan kekecewannya dengan adanya perayaan tersebut. Walaupun telah dipublikasikan kepublik dengan cara disebar luaskan secara besar-besaran, namun kenyataanya perayaan tersebut hanya menarik bagi bangsa Eropa saja, dan hampir tak ada bangsa Indonesia. Walaupun begitu, sejarah selanjutnya mencatat apabila perayaan 1 Mei 1918 yang berlangsung di Surabaya tersebut yakni cikal bakal peringatan Hari Buruh Sedunia pertama kali yang berlangsung di tanah air, malahan disebut-sebut pertama kalinya yang diselenggaraan di Asia.
Waktu itu, perayaan Hari buruh ternyata bukan hanya didominasi bagi golongan komunis, namun juga bagi serikat-serikat buruh non komunis. Sebut saja, pada hari buruh tahun 1921, Tjokroaminoto, yang waktu itu ditemani denga muridnya, Soekarno, naik ke atas podium guna menunjukkan sebuah pidato untuk mewakili Serikat Buruh yang dikala itu masih di bawah pengaruh SI (Sarekat Islam). Semenjak tahun 1918 hingga tahun 1926, pergerakan para buruh mulai rutin dilakukan pada peringatan Hari buruh Internasional tersebut, dan biasanya diikuti dengan program mogok besar-besaran.
Hari buruh sedunia pada tahun 1923, Sebelumnya telah mempersapkan dalam sampaiannya pada sebuah rapat umum VSTP atau serikat buruh kereta api di Kota Semarang guna melancarkan acara mogok umum. Pada selebaran pemogokan yang sudah disebarkan VSTV, info paling penting yaitu, problem jam kerja selama delapan jam, penundaan pada abolisi bonus hingga pada kesepakatan kenaikan gaji harus dipenuhi, selanjutnya penanganan pada perselisihan harus ditangani oleh satu tubuh arbitrase independen, terakhir problem pelarangan PHK tanpa adanya sebuah alasan.
Pada tahun 1948, dikeluarkanlah UU Kerja nomor 12 / 1948 yang secara resmi, mengesahkan apabila pada 1 Mei sebagai tanggal yang resmi hari Buruh. Pada pasal 15 ayat 2 UU No. 12 tahun 1948 disana dikatakan, Pada hari 1 Mei, buruh dibebaskan dari kewajiban bekerja’. Itulah Sejarah Singkat Hari Buruh di Indonesia, May Day, waktu pemerintahan Presiden Soekarno masih berjalan, peringatan Hari Buruh sudah secara rutin berjalan juga resmi diakui oleh pemerintah waktu itu. Sumber https://learnmine.blogspot.com
0 Response to "Makna dan Sejarah Hari Buruh 1 Mei"
Posting Komentar