Hanya sekedar mengembangkan pengetahuan, dalam pemahaman saya istilah tersebut diambil dari nama binatang yakni BULL (Banteng) dan BEAR (Beruang). Hal itu dikarenakan ada persamaan antara perilaku pergerakan harga dengan perilaku hewan tersebut.
BULL / BANTENG, dalam menyerang lawannya ia akan menunduk ke bawah lalu menyeruduk dan melempar lawannya ke atas. Harga emas pun demikian, sebelum harga naik, emas akan turun dulu menuju titik rendah gres kemudian akan terdorong naik tinggi.
BEAR / Beruang, saat menyerang lawan ia akan mengangkat tangannya lalu menghempaskan lawannya ke bawah. Demikian juga dengan harga emas, sebelum turun harga emas akan naik dulu seperti akan naik terus, padahal akan turun.
BANTENG mampu dikatakan sebagai PEMBELI , sedangkan BERUANG mampu dianggap sebagai PENJUAL.
Saat jumlah PEMBELI lebih banyak dibandingkan jumlah penjual maka akan terjadi BULLISH. Kebalikannya, kalau jumlah PENJUAL lebih banyak dibandingkan dengan PEMBELI maka akan terjadi BEARISH.
Ketika jumlah PENJUAL dan PEMBELI berimbang maka harga akan bergerak SIDEWAYS. Pada posisi SIDEWAYS ini lah biasanya akan terjadi tarik ulur dan perubahan momentum.
Makara menurut saya, ada baiknya kita tidak hanya melihat harga emas kemarin, atau hari sebelumnya saja saat akan membeli emas. Kebanyakan dari kita hanya melihat harga dalam rentang pendek. Misalkan kemarin 1 gram Rp. 505.000 lalu hari ini Rp.485.000 mungkin menurut kita turun Rp. 20.000 dalam sehari sudah cukup mengagumkan buat membeli. Padahal belum tentu ibarat itu. Jangan bosan melihat grafik harga, dan jangan lupa pasang indikator-indikator yang menurut anda bagus.
Untuk menghindari kerugian dan buang waktu dalam menerima hasil, alangkah bagusnya kalau kita tetap dekat dengan demam isu harga. Namun segala keputusan tetap di tangan anda.
Semoga bermanfaat. Sumber http://infohargaemas.blogspot.com
0 Response to "BULLISH, BEARISH, SIDEWAYS"
Posting Komentar